Rona Mentari

tell a story, reap a wisdom

Doa Kami Untuknya dan Untuk Mereka


Saat saya membuka invited event di facebook, salah satunya ada program ini
GLOBAL MARCH TO JERUSALEM (GMJ)-INDONESIA OPEN RECRUITMENT
Saya jadi ingat guru saya Ust Bachtiar Nasir yang juga ikut. Dan sempat mengatakan “doakan saya syahid disana..”
Masyaallah..


Perjalanan saya di internet pun terhenti di sebuah blog ini http://tattyelmir.wordpress.com/2012/03/27/menyoal-rasa-takut-kita-nak/#respond
Penulisnya Bunda saya, ya bunda. Kami baru bertemu sekali, tapi saya tak malu untuk terus memanggilnya bunda. Dengan judul ‘Menyoal Rasa Takut Kita Nak’, bunda sedang menceritakan tentang rasa takut. Ya, sebuah perasaan yang sering menghinggapi diri kita, sering sekali, padahal itu adalah imajinasi kita sendiri. Yang bagaimana cara menaklukkan rasa takut itu, sangat jelas ditulis oleh bunda di blognya ini (http://tattyelmir.wordpress.com/2012/03/27/menyoal-rasa-takut-kita-nak/#respond). Sahabat bisa belajar dari sana..
Awalnya saya fikir, ini adalah sebuah tulisan penyemangat dari seorang ibu pada anaknya yang sedang dalam perasaan takut. Sangat menyentuh. Foto-foto Dira, anaknya terpampang di postingan ini. Hebat Dira ini.
Sampai bacaan saya tertahan di kalimat ini..

Saat ini di tengah pengapnya pemberitaan media barat pro zionis mengabarkan reka intelijen Israel, bahwa aksi aktivis sedunia “Global March To Jerusalem” 30 Maret nanti akan memancing  konflik berdarah-darah, wajar jika orang bertanya-tanya, mengapa kami merelakan dikau nak, anak gadis yang disayang-sayang, perempuan termuda di keluarga kita untuk pergi berjuang ke sana?.(Bahkan dalam rombongan GMJ Indonesia pun, konon hanya dikau yang baru berusia 19 tahun) Apakah kami tidak takut ?...

Mata saya panas,  saya baru sadar kalau Dira, berangkat ke Yordania, melakukan aksi Global March to Jerusallem. Dira yang baru 19 tahun. Dira yang sempat nge-jam bareng saya dgn gitarnya, Dira yang seorang perempuan..
Allahuakbar!  Allahuakbar!

Saya tak bisa banyak berkata. Sikap Dira dan keluarganya, telah menjelaskan banyak tanpa harus berkata-kata.

Doa kami mengiringi..
“Ya Allah Ya Rahman .. Kasihilah Dira dan semua tim dalam perjalanan itu..
Ya Rahim... sayangilah mereka..
Ya Qowwiyu Ya Matiin.. berilah kekuatan fisik mereka dalam perjalanan itu, kokohkanlah iman mereka..
‘Zawwa dakallah huttaqwa, waghofaro dzanbaka, wayassaro lakal khoiro haitsu maa kunta’
Semoga Allah membekalimu dengan ketaqwaan, dan mengampuni dosamu serta memudahkan untukmu segala kebaikan dimanapun kamu berada”

                                                                Dira - Bunda - Rona

Dan saya pun banyak belajar dari Dira, Bunda, keluarganya, dan teman-teman yang berjuang dalam Global March..
Allah bersama kalian..

Kita doakan mereka ya sahabat.. 

Untuk Anak Muda


bismillahhirrahmannirrahim..
Simak peristiwa ini,
Seorang ibu penumpang pesawat membawa koper yang ditenteng di tangan kanannya. Terlihat berat, apalagi untuk perempuan paruh baya seusianya. Seorang pemuda menawarkan bantuannya, “ibu, biar saya bantu bawakan kopernya..”. kata pemuda sambil mengajukan tangannya. Sang ibu menjawab sambil tersenyum, “Wah terimakasih, nggakpapa mas, nggak berat kok”
Pemuda itu kemudian tersenyum dan hanya diam. Beberapa saat kemudian sang ibu berkata “Anda baik sekali.. menawarkan bantuan untuk saya.. sekarang itu anak muda nggak jaman nawarkan bantuan seperti itu. Kalau jaman dulu masih banyak. Tapi itu dulu, sekarang udah nggak jaman”. Pemuda itu kembali tersenyum antara heran dan sadar.

Kawan, peristiwa diatas benar-benar terjadi. Mungkin itu adalah sesuatu yang sederhana. Tapi lihat, bagaimana senangnya seseorang jika kita bantu. Apa salahnya kita mengurangi kenyamanan diri kita sendiri untuk memberi kenyamanan kepada orang lain?
Bukankah Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat. "Wahai Rasulullah, bagaimana kriteria orang yang baik itu? Rasulullah menjawab:
Yang artinya: "Sebaik-baiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain".
Kejadian  ini sebenarnya cambuk dan sindiran bagi saya, anda, kita semua. Anak muda seperti kita bolehlah sekolah setinggi-tingginya, melek teknologi, atau punya gadget tercanggih, tapi kepekaan kita terhadap lingkungan sekitar idealnya tetap kita jaga. Peka terhadap lingkungan sosial adalah awal dari perubahan. Jangan lah kita menjadi manusia individual yang bersikap egois. Karena dunia butuh kita, dan kita butuh dunia untuk akhirat..
 
Dengarkan suara angin itu
Yang berbisik akan kehangatan
Dengarkan tangisan itu
Yang bercerita akan ekspresi
Dengarkan percikan pantulan hujan disana
Yang bermakna tentang hidup
Dengarkan teriakan orang disini
Yang memanggil untuk berlari

Total Pageviews

Tentang Saya

My photo
Yogyakarta, Sleman, Indonesia
Seperti mentari yang merona-rona. Mungkin itu alasan sekaligus harapan orang tua saya memberi nama Rona Mentari. Saya adalah juru dongeng keliling. Storytelling Activist. Dongeng menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan saya. Salam kenal! Mari bersilaturahim juga via instagram di @mentarirona

Tentang Blog Ini

Blog ini adalah catatan tulisan berdasarkan pengalaman, cerita, karya, dan berbagai cerita penulis - Rona Mentari. Kadang juga berisi celotehan kekesalan berbentuk puisi atau sekedar kegundahan tentang sekitar.

Popular Posts

Powered by Blogger.

Followers