(Mendongeng di Australia bag 3)
Saat itu
seluruh storytellers dibagi ke beberapa kelas sesuai minat. Saya memilih salah
satu kelas yang saat itu dimulai dengan meminta seluruh peserta memikirkan satu
tokoh dalam dongeng. Yak! Baru masuk udah diminta presentasi satu-satu. Mulai
deh deg-degan. Tokoh yang pertama kali terbersit di pikiran dan ngga
pergi-pergi adalah si Trimbil. Tokoh dongeng saya yang sudah melegenda.
Melegenda di pikiran saya sendiri, hahaha.
Karena
kebetulan saat itu satu kelas dengan Simon si kartunis yang keren, saya jadi dapet ide! Yaitu menjelaskan tokoh dengan gambar. Lumayan
bisa membantu, pikir saya. Tapi jangan dibandingkan gambar saya dengan Simon si
kartunis, tentu bagai pinang dibelah dua, tapi yang satu dimakan Codot.
Nggakpapa, setidaknya saya masih punya sisa-sisa ilmu menggambar yang diajarkan
guru gambar saya saat masih SD.
Tibalah
giliran saya. Saya minta ijin kedepan untuk menggambar di flipchart. Sekitar 30
detik berlalu dan jeng-jeng-jeng. Inilah gambar saya tentang sosok Trimbil.
Saya menjelaskan sedikit detail-detail tentang Trimbil. Seperti kegundulannya,
sarung yang selalu dia pakai, dan kakinya yang selalu dihiasi sendal jepit.
Cringgg..! *Lah kok mirip Upin Ipin? XD
Semua orang
mengangguk-angguk lalu bertepuk tangan. Dan saya pun berhasil memperkenalkan Trimbil di Sydney. Trimbil selamat ya...!
suasana kelas (2)
Suasana kelas (2). Kalau jeli, gambar Trimbil ada di flipchart yang kecil.
Kurang jelas? Ini lebih dekat. Plis jangan diketawain. Plis!
- Rona