Tahukah Kau
Label: puisi hati
Saksi Mati
Label: puisi hati
Bunga Temanku
Saat canda dan sapa selalu ada diujung meja kayu.
Pojok kantin kampusku.
Hangat memeluk kami yang jelas jelas tak padu.
Namun harmoni dalam nyanyian merdu.
Sampai sosokmu samar beradu.
Diantara silauan matahari di langit biru.
Sang bunga yg menghiasi halaman rumahku.
Tapi bukan bunga yang terakhir kutemui dulu.
Hati menderu.
Kemana mahkotamu?
Kemana kilauan madumu?
Aku tahu kau tentu juga menderu.
Kau mungkin tau apa isi deruan hatiku.
Kita hanya tertawa saat itu.
Aku berusaha tak kelu.
Padahal ada gemuruh yang amat pilu.
Aku berusaha tak kaku.
Padahal mendadak tubuhku menjadi bongkahan es batu.
Aku mencoba biasa saja dan bertanya kabar madumu.
Kau jawab dan akupun menanggapi dgn lagu.
Padahal fikirku bertanya penuh liku.
Hingga ketika berpisah saat itu.
Ada yang tumpah dari dada kiri dan meleleh di indera penglihatanku.
Dimana mahkotamu?
Dimana kilauan madu?
Aku patah hati oleh rindu.
Atas dirimu yang baru.
Memang aku ini siapa, katamu.
Iya, aku hanya pengagum kilauan madumu.
Kau ada di halaman rumahku.
Walau kita jarang bertemu.
Aku tahu benar, dirimu yg merdu.
Wahai bunga di halaman rumahku.
Kamu masih bunga tentu.
Aku tahu itu.
Masih indah warnamu.
Aku tahu itu.
Masih segar wangimu.
Aku tahu itu.
Tapi aku juga tak sabar melihat dirimu yang baru.
Dengan mahkota dan madu yang baru.
Dengan jiwamu.
Yang baru.
Mentari, 03.55am
Label: kisah - cerita - dongeng , puisi hati
"Kata Ibu"
Label: my performance , puisi hati
Celoteh Kendaraan
Label: kisah - cerita - dongeng , puisi hati
"Jangan Salahkan Lupa"
Label: in my opinion , motivasi , puisi hati
"Duhai Ummi"
(Terkaget-kaget saat menemukan kertas puisi lecek ini di tumpukan berkas saya. Masih dalam kondisi yang sama saat saya gunakan dulu. Ini adalah puisi yang saya bacakan saat mengikuti lomba baca puisi di UGM antar SD se DIY. Saya pulang membawa piala juara 1 dan tentunya, sepucuk senyuman hangat dari Umi-ku, yang sebenarnya)
Label: puisi hati
Mars dan Venus
Label: puisi hati
Cerita Senja
Rona Mentari
Label: puisi hati
"Ambilkan Bulan Bu.."
Ambilkan bulan bu, ambilkan bulan bu, yang slalu bersinar di langit..
(dibacakan saat malam "aksara kala purnama")
Label: puisi hati
Sajak Sebuah Nasihat
#2011
Label: motivasi , puisi hati
Tahukah Kau
Label: motivasi , puisi hati
Iman Itu
Tidak dibiarkan seperti air, mengalir
Yang bisa nyangkut dimana saja
Semau gerak airnya
Iman itu dicari
Tidak ditunggu seperti bintang jatuh
Yang tak jelas kapan datangnya
Hanya sekali seumur-umur
Iman itu ada dimana-mana
Di tiap-tiap detik dunia
Jika kita bisa ambil hikmahnya
Teman, keluarga, majelis, diri, kitab, jalan
Semuanya
Siapkah menerima sang iman?
(07.02 am/2012)
Label: puisi hati
Nasihat
bismillahhirrahmannirrahim..
Allah datang darinya
lewat udara yang dipenuhi kata
terbang gemulai mendarat di telinga
menerawang hati
kucerna tiap darinya
haru menderu, asa meninggi
tepat pada waktunya
*terimakasih Bundo :)
Label: great experience , puisi hati
Ironi
Tidakkah kau malu?
mendengar lebah di negerinya yang kaya
mengemis tak bernada
merontokkan taringnya sendiri?
*saat melihat kanak-kanak mengemis paksa pd penumpang kereta. Jkt-jog.
Label: motivasi , puisi hati
Sajak Kemanusiaan
Mayat bayi digendong ayahnya di kereta untuk pergi keluar kota
Fabbiayyia laa irobbikumaa tukadzibann
Atas nama kasih sayang menyebarkan kondom
Fabbiayyia laa irobbikumaa tukadzibann
Dengan mudahnya berdusta padahal jelas jelas
Fabbiayyia laa irobbikumaa tukadzibann
Sekelompok massa yang mengatasnamakan agama
Fabbiayyia laa irobbikumaa tukadzibann
Lalu sana sini berbicara mencaci memaki
Fabbiayyia laa irobbikumaa tukadzibann
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan”
Label: puisi hati
Karena Sayang dan Kasihmu
Ya Rahim, sayangnya membuai dalam tenangnya jiwaku
Label: puisi hati
Sadar
Label: puisi hati