Ngenalin Trimbil di Sydney
Label: great experience , kisah - cerita - dongeng , my performance , travelling
Dongeng Dari Timur
Label: great experience , my performance
Mendongeng di Australia!
"Kata Ibu"
Label: my performance , puisi hati
Festival Bercerita di Singapura
Label: great experience , my performance
Mereka Memang Luar Biasa

Label: great experience , kisah - cerita - dongeng , motivasi , my performance
Terlibat dalam 'Budi dan Kerti'
Assalamualaikum..
Alhamdulillah, saya berkesempatan terlibat dalam syuting 30 episode awal Budi dan Kerti di TVRI yang ditayangkan setiap hari Senin-Jumat jam 8 pagi. Walaupun sebenarnya saya harus mengorbankan kuliah selama 1 minggu. Awalnya bingung memang. Tapi jika kita mengerjakan keduanya. Pasti akan setengah-setengah. Tidak akan ada yang berhasil. Jadi mau tak mau, kali ini sekali lagi saya harus memilih. Dan kali ini syuting budi kerti menjadi pilihannya. Oke. Its my turn.
Awalnya saya pikir pekerjaan ini tidak akan begitu berat. Hanya mendubbing boneka dan menggerak-gerakannya saja. Itu saya banget. Tapi, ternyata salah. Ini pekerjaan yang berat. Bekerja lebih dari 13 jam sehari. Dari jam 9 pagi sampe 12 malam. Memberikan nyawa pada boneka yang hanya memiliki satu wajah. Ibaratnya kita harus memberi nyawa boneka hanya dengan suara kita.
Ditambah berat lagi ketika fisik begitu dikuras karena saya harus mengangkat tinggi boneka yang cukup berat itu dan karena kesalahan teknis pembuatan boneka, saya harus berusaha keras dalam menggerakkan mulut bonekanya. Awalnya sungguh sangat berat. Jari-jari tangan saya kram. Tapi subhanallah, ini adalah jalan yang luar biasa.
Bertemu dengan orang-orang dengan berbagai macam jenis dan karakter, menyenangkan. Mereka semua hebat.
Saya bercuap-cuap di balik layar sambil menggerak-gerakkan boneka. Menjadi pengisi suara Budi. Seorang anak laki-laki. Hhaha, bisa dibayangkan seorang perempuan seperti saya yang harus menirukan suara anak laki-laki.
Banyak situasi yang terjadi dibalik layar. Apalagi kita menjalankan boneka sebagai pemeran utamanya. Seperti Om Pastel (salah satu kru) yang harus ‘ngesot’ kemana-mana untuk menjalankan boneka. Kami yang tidur di mana saja di area studio saat ada jam kosong. Kotornya tembok studio karena ulah anak-anak, talent syuting yang jahil. Kocaknya Om Joy (salah satu sutradara) dengan gaya ala anak-anak autis. Atau bagian kostum yang harus kejar-kejaran dengan anak-anak talent karena berlari kesana kemari. Atau Kak Kevi (partner dubbing) dan saya yang meringis sambil menggerutu di balik layar saking capeknya tapi didengar oleh Kak Ade (switcherman) karena mic dubbing kita belum mati. Sampai tangan saya yang di sengar tawon yang masuk ke boneka gara-gara tempat syuting kita di studio alam depok yang seperti hutan. Hhaha, super sekali!
Bersama Paman Apid, produser, sutradara, dan para kru yang luar biasa kami bekerja. Pekerjaan yang sebenarnya cukup menguras tenaga kita jalani saja dengan senang. Sudah seperti keluarga, walaupun saya bersama mereka dalam 10 hari saja. ‘Bersama Budi dan Kerti setiap hari....” :)
Wassalamualaikum...
Label: great experience , my performance
My First Time in Sumatra
bismillahirrahmannirahim
Assalamualaikum..
blogging time! oke, selama 17 tahun aku hidup di dunia, aku belum pernah ke sumatra. Jawa Bali aja yang dikunjungin. Bukan apa-apa, karena emang nggak ada sodara deket yang tinggal disana. Sering sih kepikiran untuk pengen pergi ke pulau lain selain jawa atau Bali. Tapi, waktu itu nggak pernah terwujud, nggak masalah sih. Lagian kan juga ntar mau ngapain kalo nggak ada tujuan. Waktu berjalan, di SMA banyak temen temen yang asalnya dari bumi andalas itu. Riau, palembang, medan, aceh... wah pengen bgt ke sumatra.
Sampai pada suatu saat, ada telfon dari seseorang untuk ngundang aku sebagai pengisi acara istighosah dan pembagian santunan anak yatim di Riau. Waww... *bayangin yang asik asik*. Sebelumnya pernah juga, ada job di palembang, tapi karena satu dan lain hal, nggak jadi deh. hhuhu. Ternyata Allah Maha Baik, nggak jadi ke Palembang, tapi diganti ke Riau. Alhamdulillah, thank you Allah.
Seneng banget rasanya. Padahal bukan untuk liburan lo, tapi perform disana, tapi gak tau kenapa rasanya seneng banget.
Oke, berangkat hari Minggu sore, sampe di Riau malem jam 10 11an . Ngrasain pertama kali transit naek pesawat. Ini nih yang nyebelin, maskapai pesawat yang tak pake, yang berinisial LA itu delaynya masyaAllah. Bikin jetlag . Bagian ini bikin mood nggak enak, ditambah lagi HP yang nggak bisa dipake. Dan usut punya usut ternyata tuh hape nggak bisa dipake keluar kota kalo belom di aktivasi, CDMA sih. Tapi itu nggak masalah. Hitung-hitung tambah pengalaman.
Sampe bandara Riau, langsung naek taksi ke hotelnya. Karena di Riau lagi ada acara Rakernas sebuah partai, taksinya suka nakal. Nggak pake argo, kasih harga seenak sendiri. Tapi nggak papa, hitung-hitung sedekah. Sampe deh di hotel Grand Zuri. Disitu kami bertiga istirahat dan jadi tempat basecamp.
Esoknya hari Senin, kami survei tempat, check sound, dan latihan di kamar hotel pake keyboard gitu. Semoga yang diluar nggak kedengeran.hihihi. Tempat performnya di lapangan besar, dibikin tenda. Disana saya perform di acara istighosah, berdoa dan dzikir bareng 3000 anak yatim dan salah satu tokoh nasional (Bapak Aburizal Bakrie aka Pak Ical).
Perform dimulai dengan shalawat. Sambil nunggu Pak Ical, saya yang perform untuk menghibur, berbagi kisah kisah penuh hikmah, dan nyanyi bareng anak anak yatim. Subhanallah, mereka komunikatif dan atraktif. Jadi thausiyah yang Rona sampaikan jadi hidup. Setelah itu saya turun panggung, dilanjutkan dengan dzikir bersama para alim ulama setempat. Setelah itu Pak ICal datang. Nah ini yang diluar rencana. Aku disuruh membawakan acara bareng Pak Ical. Mantap.
Pak Ical naek panggung, saya dibawah panggung performnya, dimulai dengan renungan yang biasanya aku pake. Lalu, shalawatan dan nyanyi bareng anak anak yatim. Kemudian berdialog antara pak Ical dan anak yatim. Sambil nyanyiin yel yel dari anak anak yatim buat beliau. Oke, yang pas Rona pimpin yel yel, nervousnya... nggak kayak biasanya. hhahaha. tapi its ok.
Banyak wartawan disana, katanya Mama, aku sempet ke shoot di beritanya AnTV, hhaha.
Alhamdulillah acara berjalan lancar..., walaupun sebelumnya sempet ada kendala di sana sini. Itulah kuasa Allah, Ia akan memberikan kemudahan setelah kesulitan kesulitan datang.
Dari situ kami makin belajar profesionalisme sebagai performer, ridho Allah (karena semua itu nggak akan terlaksana tanpa izinnya), dan tentu anak-anak di Riau yang haus akan ilmu (baik ilmu agama, maupun ilmu ilmu lain).
(Aku yang pake jilbab UNGU)
Terimakasih Allah, terimakasih semua... Thats my first experience in Sumatra yang akan dilanjutkan ke perjalanan - perjalanan ke sumatra selanjutnya. Aminn
Wassalamualaikum
Label: great experience , my performance , travelling
Thausiyah dan Entertainer
Assalamualaikum..
Saya jadi inget waktu ada jadwal thausiyah di daerah Bantul, lalu saya bilang insyaallah pengalaman hari itu akan saya masukkan ke blog. Ya, walaupun sudah agak telat, tapi disini Rona mau berbagi pengalaman thausiyah di daerah Bantul.
Kebetulan yang nelfon memberikan undangan itu guru ngaji saya dulu, tapi sekarang sudah berkeluarga. Silaturahim tetep dijaga dong... Seperti biasa sebelum hari H, Rona selalu menyiapkan isi dan bahan sendiri, biar lebih mandiri. Dan enggak lupa gitarku, Trimbil (temen bonekaku), dan kakakku dengan keyboardnya. Saat-saat tampil seperti ini adalah saat yang wah banget.., bayangkan kita berada di depan orang-prang yang memang berniat untuk melihat,mengikuti, dan memperhatikan kita. Kalo grogi, insyaallah itu udah bukan masalah. Masa-masa grogi itu harusnya udah lewat kan..
Berbeda dengan yang lain, Rona menyampaikan thausiyah dengan entertainment. Itu kenapa saya memberi judul posting ini "Thausiyah dan Entertainer", disinilah uniknya. Setiap thausiyah, Rona berharap yang dateng bukan hanya dapat sedikit kisah-kisah baru yang menambah wawasan (ya walaupun tentunya ilmu Rona sangat sedikit sekali dibanding Bapak Ibu yang menonton) , tapi juga dapat membuat yang dateng kesana jadi senang, terhibur. Jadi penyampaiannya nggak harus tegang, tapi santai, modern, keren, dan up to date!.
Kalo gitar, itu adalah salah satu keunikan lainnya, setiap Rona thausiyah pasti selalu pake lagu, kadang Rona pake gitar sambil nyanyi, kadang nyanyi diiringi kakak. Jangan tanya suaraku ya.. Terutama temen-temen sekolah ni, pasti heran temennya Rona yang lebay itu ternyata nyanyi juga to. Dan kalo pake gitar nama Rona berubah, bukan Rona Mentari tapi Rona Irama!, yaa.., padahal saya bukan penggemarnya.
Nah, kalo trimbil, dia adalah boneka yang selalu aku bawa ketika thausiyah, walopun itu yang nonton orang tua, pasti Rona keluarin. Trimbil adalah teman yang selalu punya masalah sesuai thausiyah yang Rona bawakan, dan dia ini selalu minta pendapat sama Rona dan penonton semua. Dan dia paling malu kalo ketemu temen-temen didepan. Ya ya ya.. lucu sih. Tapi kalo Rona tanya ke hadirin "Trimbil seperti apa ya?" lalu hadirin njawab "Kayak ROna..!", padahal belom dikeluarin tuh. Eh pas dikeluarin semua ketawa, karena Trimbil ini adalah boneka MONYET!, hhaha. Masa' Rona mirip Trimbil...
Satu lagi!, budaya Jawa! itu juga salah satu ciri khas Rona ketika thausiyah. Karena Rona enggak mau budaya lokal tergusur sama budaya-budaya asing yang negatif. Jadi Rona selalu pake suluk wayang setiap penampilan Rona.
Well.., panggung adalah tempat Rona. Ketika Rona sudah diatas panggung, nggak ada lagi yang bisa 'menghentikan' Rona. Dengan segala tingkah polah dan spontanitas2 itu semoga Rona mampu meraih cita-cita ROna sebagai Moslem Entertainer, Duta Indonesia, dan Enterpreneur! Amin..
Terharu juga karena banyak sekali pengalaman yang membuat Rona merasa 'sangat kecil'. Rona banyak menemukan anak-anak dengan berbagai keunikan, subhanallah.. Ayo ayah bunda.., beri wadah untuk anak-anak biar mereka bisa berkembang dan punya cita-cita! Jadi ingat Bunda Neno Warisman, beliau sangat ingin anak-anak Indonesia berkembang tanpa 'disetir' para orang tua. Satu pikiran dengan saya..
Terimakasih buat semua masyarakat yang mendukung dan telah mengundang Rona.. Dari Jakarta, Cianjur, Bandung,Palembang, Bali, Magelang, Bantul, DIY, Aceh, semuanya..! Buat temen-temen sekolah, buat sekolah.. terimakasih dukungannya.. (aku kok kayak habis menang panasonic award sih, hhaha)
Wassalamualaikum..
Label: my performance , share ilmu
Berawal dari Pildacil
Subhanallah... Alhamdulillah Allah telah mengijinkanku ikut pildacil 2 sampai Grand Final.
Pildacil ini berbeda jika dibandingkan dengan lomba-lomba yang pernah aku ikuti. Selain bisa dikenal oleh orang, disinilah aku tau kompetisi, kerjasama, ilmu agama yang lebih dalam dan masih banyak lagi. Tapi yang paling penting, dari Pildacil ini aku jadi memantapkan langkahku untuk meraih cita-citaku sekarang ini. Itu kenapa di setiap thausiyahku, saya selalu berusaha menyampaikan dengan cerita, tapi tetap lewat beramar ma'ruf nahi mungkar. Aku ingin sekali mengajak anak-anak muda nggak negative thinking sama ilmu agama. Kesannya terlalu berat lah, terlalu disiplin lah.., dll. Walaupun dengan ilmu yang sangat terbatas ini. Ngomong emang gampang ya, tapi kita harus DO SOMETHING GUYS!
Ini semua, dukungan-dukungan, waktu grand final. Dan itu mobil lativi yang selalu mengantarkan kita...
Sepertinya cukup untuk pildacil. Tunggu postingan selanjutnya ya.
Label: my performance , Who Am I??