Rona Mentari

tell a story, reap a wisdom

Visi Hidup


Bismillahhirrahmannirrahim...

Teman-teman, di penghujung 2011 ini sayang rasanya kalau kita melaluinya dengan meniup terompet keras-keras, menyalakan petasan atau kembang api mahal, atau bahkan minum alkohol. Ini adalah ekspresi kekosongan dan kegalauan. Why? Karena tidak visioner kawan.. Ingat setahun lalu saat pergantian tahun 2011, beberapa saat setelah nya terjadi kejadian yang cukup mengerikan yaitu matinya ribuan burung secara tiba-tiba. Burung-burung itu jatuh ke daratan dan mati. Ternyata ini adalah akibat dari racun yang ditimbulkan dari kembang api-kembang api yang ada di udara, menghancurkan ekosistem burung tersebut. Astagfirullah..
Sahabat, visi bukan sekedar membangun mimpi lewat kata-kata. Jangan cari visi yang coba-coba.  Visi adalah sebuah canangan masa depan yang bahkan sampai kepada taktiknya, yang kemudian masuk kedalam DNA, merasuk kedalam sel-sel tubuh dan terjadilah konsep MESTAKUNG (semesta mendukung). Energi akan terbentuk di sekeliling kita. Prioritas dan keputusan kita jadi terbimbing untuk visi kita tersebut.
Allah telah memilihkan sebuah kalimat indah yang menjadi landasan visioner kita didalam surat AlFatihah, induk Alquran.
‘iyya kana’bud waiyya kanasta’in’
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan

Ini adalah inti Surat Alfatihah. Dimana terdapat kewajiban seorang hamba untuk menyembah hanya kepada Allah. Dan ada hak hamba untuk mendapatkan pertolongan dari Allah. Kalau sudah jelas begini visi nya, maka hidup kita akan terarah. Ayat itu akan menyembuhkan kita dari sifat riya’, menjauhkan kita dari sifat takabbur.
Sahabat, tidak menyembah kepada Allah macam-macam bentuknya. Bisa dengan kita menuhankan HP, menuhankan teman, laptop, nilai tugas, dan lain-lain. Kita sama-sama belajar untuk menjauhkan diri dari berhala-berhala duniawi dan menyembah hanya kepada Allah. Dan kita akan mendapat pertolongan dari Allah karena itu adalah hak kita.

Sebagai anak muda yang visioner yuk malam tahun baru ini sama-sama kita buat visi di tahun 2012 atas dasar ‘iyya kana’bud waiyya kanasta’in’.. Contohnya, kita punya visi untuk mengikuti pertukaran pelajar di luar negeri. Kita lihat dulu nih, apa latar belakang kita ingin itu? Jika karena ingin jalan-jalan keluar negeri secara gratis dan menikmati luar negeri berarti kita ingin kesenangan-kesenangan duniawi. Jika agar dilihat orang dan membuktikan bahwa diriku yang terbaik, berarti kita berniat riya’ dan sombong. Latar belakang ini jelas tidak sesuai dengan visi kita tadi.
Tapi jika alasannya karena ingin membahagiakan orang tua, berarti ingin mendapat ridho dariNya. Karena ridho Allah ada pada ridho kedua orang tua. Atau jika karena ingin mencari ilmu untuk ditularkan ke orang-orang sekitar rumahku yang memiliki kekurangan agar mereka termotivasi untuk terus belajar. Ini berarti kita berusaha mencari rahmat Allah dengan menimba ilmu untuk ditularkan ke orang lain yang membutuhkan. Kita menjadi volunteernya Allah untuk menyebarkan ilmu. Dan ini sesuai dengan visi kita tadi.
Dan banyak alasan-alasan lain yang bisa kita analisis sendiri apakah masuk dalam ‘iyya kana’bud waiyya kanasta’in’ (Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan)
Sahabat, visi akan membuat jalan hidup kita terarah, semesta mendukung kita, yakini visi itu. Mari berusaha bersama, karena Allah siap memberi pertolongan kepada kita.
Jadi, apa visi mu ?  :)


Karena Sayang dan Kasihmu


Jerit lemah memuai, mengisi ruang aku menghirup dunia
Tak lagi ada tp senyumnya meredam rasa lelah itu
Saat tangisku kencang maka hatinya ikut kuat
Pun denganku yang selalu ingin disampingnya

Ya Rahman, kasihnya menyuapi hati ku yang kerontang
Rasa kasihnya melepas dahaga palsuku
Rasa kasihnya tak luput dari tiap kedipan
Rasa kasihnya berdiam tenang nyaman di dada kiri ini
Di sana, maka dia disini

Ya Rahim, sayangnya membuai dalam tenangnya jiwaku
Rasa sayangnya menghangatkan tiap sendi tubuhku
Rasa Sayangnya menyanjungku saat perih
Rasa sayangnya mengangkatku saat jatuh
Saat apa, maka dia ini


Sayang dan kasih nya adalah anugerah
Tapi itu bersumber dari yang Maha
Karena ia hembusan sayang dan kasih itu dariNya
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Selamat hari ibu, mama.. 

22 Desember 2011, ketika pribadi dalam senyawa

Terimakasihku kuucapkan (2)

Asslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Alhamdulillahhirobbialamin.. sekali lagi, turun mimbar adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri buat saya. Kenapa? Karena darinya saya belajar kesabaran. Saya memiliki pengalaman yang menguji mental saya. Dan itu saya dapatkan. Semoga membuat saya makin tahan banting dalam dunia dakwah ini. Amin Ya Rabb.
Jika sebelumnya saya berterimakasih pada keluarga dluar lingkungan majelis ilmu. Kini saatnya saya berterimakasih pada insan yang terlibat langsung dalam proses Dai Muda.
Saudara dan saudariku dai-daiyah di majelis ilmu. Terimakasih untuk segala pelajaran dan perhatiannya. Untuk ilmu yang tak hentinya mengalir. Kalian orang-orang hebat. Saya paham akan itu. Sherly, teman seperjuanganku. Mursyida yang super sekali ilmunya. Mega yang selalu ingin membantu meluruskan bacaan Quranku. Maya yang menjadi teman diskusi dan meminta pendapat atas penampilan. Syifa yang jadi guru bahasa arabku di majelis. Tsani yang dewasa dan begitu perhatian. Putri yang selalu nyambung diskusi tentang banyak hal.
Berjuang disana ya kawan.
Untuk para Dai. Kak Nizam, kakak sedaerah yang  mengajariku sopan santun dan kerendahan hati. Koko Hwa yang taselalu berbagi dan memberi masukan baik untukku. Ikhsan yang memiliki semangat sama untuk anak-anak Indonesia. Adi yang nadanya tak pernah berhenti untuk berdakwah. Kasif yang selalu memberikan masuka dalil dan penjelasannya. Fadil yang tak terduga dan luar biasa ilmunya. Ambiya yang mengajariku arti hidup dan humorisnya. Pratu Agus yang tegas dan unik. Hizbullah yang luar biasa bacaan Qurannya. Kak TW yang visioner dan senang belajar. Ipang yang cerdas ilmu dan cerdas beranalogi. Azhari yang juga cerdas dan berbudi.
Maannajah! J
Belum selesai sampai disitu. Kami tak akan ada apa-apanya tanpa tim mentor Ar Rahman. Tuan Guru yang begitu mencerahkan kami dan mengejutkan kami dengan segala metode penayampaiannya kepada kami yang sungguh tak terduga. Bunda Kalsum, Teh Fia (makasih ya teh utk perhatiannya dan dukungannya), Ustadz Boni, Ustadz Hendra, dan seluruh tim Ar Rahman. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan kasih sayangnya pada kalian, guru-guru hebatku.
ANTV’s crew! Kami juga tak akan bisa tampil baik tanpa bimbingan dan kerjasama yang baik pula dari teman-teman Antv. Dari mereka saya belajar etos kerja, dari mereka saya belajar rasa kekeluargaan, dari mereka saya belajar untuk saling menghargai, dari mereka saya banyak belajar.
Mba Herny, etos kerja dan tanggung jawabnya yang luar biasa, juga seorang ibu hebat. Kru harian dengan produser kece, Kak Riza yang tak pernah habis idenya. Kak Aci yang perhatian sama wajah saya, haha. Kak Chyntia, J makan bakso lagi yuk!. Kak Dian, hebat. Kak Ghalib, super. Pak Nurdin, pahlawan logistik kami.

Kru tabligh yang mantap! Kak Hendry yang selalu berdiskusi yang memberikan solusi cerdas. Kak Ithonk yang cerdas, kreatif, bertanggung jawab dan selalu tersenyum. Kak Viane yang kreatif, sabar, penuh ide. Mbak Siska yang juga super dan sabar bgt menghadapin kita.
Kak Fika, yang menjadi designer baju-baju tabligh saya lewat ‘Nabilia’. Cek http://houseofnabilia.blogspot.com/ dari sana terlihat seberapa besar support Kak Fika bersama Nabilianya untuk saya. Maaf nggak bisa bawa Nabilia berlama-lama di panggung itu. Barakallah J
Dan banyak insan disana yang tak sempat ditulis dalam kata dunia tapi selalu terekam dalam hati saya.
Saya sayang kalian, karena Allah.
Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. 

Terimakasihku, Kuucapkan.. (1)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Selamat PAGI! :)

Turun mimbar di Dai Muda pilihan Antv adalah sebuah dinamika hidup yang manis. Tidak perlu disesali, dibenci, atau bahkan dimaki. Yang perlu adalah disyukuri, dipahami, dan dinikmati.
Bertemu dengan orang-orang hebat, teman-teman dai-daiyah, Tuan Guru dan mentor Ar Rahman, kru Antv yang super adalah sebuah anugerah dari Allah yang tak ternilai. Kebahagiaan ini sungguh mengajariku banyak hal.
Alhamdulillahhirrobbil alamin..
Terimakasih untuk Papa, Mba Ayu-Mba arum, keluarga yang selalu mendukung dan memberikan suntikan semangat J. Keluarga besar Harto Taruno dan Sukadar.
Untuk dosen-dosenku di Universitas Paramadina. Ibu Nara, PA yang memberikan solusi dan dukungannya yg luar biasa. Ibu Rini, kaprodi yang sgt mendorong dan menenangkan hati di saat kegalauan tentang proses perkuliahan. J hehe.             

Ibu Leo dan Pak Wahyu yang meminjamkan buku-bukunya. Dosen-dosen yang memberikan ijin dan keringanan dari proses kuliah.
Kak pipin, kak reni, kak ase, kakak-kakakku di jakarta yang pertama kali dateng ke studio dan memberikan dukungannya. Kak Reni yang care dgn membuat FP. Aku sayang kalian..karena Allah.
Teman-teman asrama, Nayla yg selalu support. Resti, yang ktanya mau jadi manajer saya, haha. Niken, muah! Yensus, Harumi, Dewi, Nimas, Ayu. J you guys are amazing! Seluruh tmn-tmn paramadina fellowship.
Barakallah ya akhi..ukhti...
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. 

Kisah Rasulullah Mengasihi Anak Yatim

Kisah ini terjadi di Madinah pada suatu pagi di hari raya Idul Fitri. Rasulullah saw seperti biasanya mengunjungi rumah demi rumah untuk mendo’akan para muslimin dan muslimah, mukminin dan mukminah agar merasa bahagia di hari raya itu.
Alhamdulillah, semua terlihat merasa gembira dan bahagia, terutama anak-anak. Mereka bermain sambil berlari-lari kesana kemari dengan mengenakan pakaian hari rayanya. Namun tiba-tiba Rasulullah saw melihat di sebuah sudut ada seorang gadis kecil sedang duduk bersedih. Ia memakai pakaian tambal-tambal dan sepatu yang telah usang.
Rasulullah saw lalu bergegas menghampirinya. Gadis kecil itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya, lalu menangis tersedu-sedu.
Rasulullah saw kemudian meletakkan tangannya yang putih sewangi bunga mawar itu dengan penuh kasih sayang di atas kepala gadis kecil tersebut, lalu bertanya dengan suaranya yang lembut : “Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?”

Gadis kecil itu terkejut. Tanpa berani mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang bertanya, perlahan-lahan ia menjawab sambil bercerita : “Pada hari raya yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakannya bersama orang tuanya dengan berbahagia. Anak-anak bermain dengan riang gembira. Aku lalu teringat pada ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir bersamanya. Ia membelikanku sebuah gaun berwarna hijau dan sepatu baru. Waktu itu aku sangat bahagia. Lalu suatu hari ayahku pergi berjuang bersama Rasulullah saw. Dan kemudian ia meninggal dalam perjuangannya. Sekarang ayahku tidak ada lagi. Aku telah menjadi seorang anak yatim. Jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?”
Setelah Rasulullah saw mendengar cerita itu, seketika hatinya diliputi kesedihan yang mendalam. Dengan penuh kasih sayang ia membelai kepala gadis kecil itu sambil berkata: “Anakku, hapuslah air matamu… Angkatlah kepalamu dan dengarkan apa yang akan kukatakan kepadamu…. Apakah kamu ingin agar aku Rasulullah menjadi ayahmu? …. Dan apakah kamu juga ingin agar Fatimah menjadi kakak perempuanmu…. dan Hasan dan Husein menjadi adik-adikmu dan Aisyah menjadi ibumu ?. Bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?”
Begitu mendengar kata-kata itu, gadis kecil itu langsung berhenti menangis. Ia memandang dengan penuh takjub orang yang berada tepat di hadapannya.
Masya Allah! Benar, ia adalah Rasulullah saw, orang tempat ia baru saja mencurahkan kesedihannya dan menumpahkan segala gundah di hatinya. Gadis yatim kecil itu sangat tertarik pada tawaran Rasulullah saw, namun entah mengapa ia tidak bisa berkata sepatah katapun. Ia hanya dapat menganggukkan kepalanya perlahan sebagai tanda persetujuannya. Gadis yatim kecil itu lalu bergandengan tangan dengan Rasulullah saw menuju ke rumah. Hatinya begitu diliputi kebahagiaan yang sulit untuk dilukiskan, karena ia diperbolehkan menggenggam tangan Rasulullah saw yang lembut seperti sutra itu.
Sesampainya di rumah, wajah dan kedua tangan gadis kecil itu lalu dibersihkan dan rambutnya disisir. Semua memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Gadis kecil itu lalu dipakaikan gaun yang indah dan diberikan makanan, juga uang saku untuk hari raya. Lalu ia diantar keluar, agar dapat bermain bersama anak-anak lainnya. Anak-anak lain merasa iri pada gadis kecil dengan gaun yang indah dan wajah yang berseri-seri itu. Mereka merasa keheranan, lalu bertanya :
“Gadis kecil, apa yang telah terjadi? Mengapa kamu terlihat sangat gembira?”
Sambil menunjukkan gaun baru dan uang sakunya gadis kecil itu menjawab :
“Akhirnya aku memiliki seorang ayah! Di dunia ini, tidak ada yang bisa menandinginya! Siapa yang tidak bahagia memiliki seorang ayah seperti Rasulullah? Aku juga kini memiliki seorang ibu, namanya Aisyah, yang hatinya begitu mulia. Juga seorang kakak perempuan, namanya Fatima Az`Zahra. Ia menyisir rambutku dan mengenakanku gaun yang indah ini. Aku merasa sangat bahagia dan bangga memiliki adik adikku yang menyenangkan bernama Hasan dan Husein. , dan ingin rasanya aku memeluk seluruh dunia beserta isinya.”
Rasulullah saw bersabda : ”Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah SWT akan mendandani/menghiasinya pada hari Kiamat. Allah SWT mencintai terutama setiap rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barangsiapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di surga.”

Dalam kesempatan lain,Dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah bersabda :”Dan barangsiapa yang membelaikan tangannya pada kepala anak yatim di hari Assyura, maka Allah Ta’ala mengangkat derajat orang tersebut untuk untuk satu helai rambut satu derajat. Dan barangsiapa memberikan (makan dan minum) untuk berbuka bagi orang mukmin pada malam Asyuro, maka orang tersebut seperti memberikan makanan kepada seluruh umat Muhammad SAW dalam keadaan kenyang semuanya.”— Al Hadis.

*Diambil dari buku ‘Sayang Anak Yatim’, penulis Vani Diana P. (4.bp.blogspot.com)

Kisah 'Air Untuk Ibu'


Di jaman dahulu, ada seorang anak yang sangat berbakti kepada ibunya. Namanya Syarifudin. Ia anak yang baik dan sholeh. Suatu hari, ibunya sakit keras. Sang ibu hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Saat malam hari, ibunya terbangun. Ibu Syarifuddin kehausan. Ia memanggil-manggil anaknya agar membawakan air minum. “Nak, kesini nak, ibu haus, tolong ambilkan air minum”, kata Ibu. Syarifuddin cepat-cepat mengambil air untuk ibunya. Tapi ketika ia datang, ibunya sudah tertidur kembali. Ia bingung apa yang harus dilakukannya. Haruskah ia membangunkan ibunya atau menunggunya sampai bangun lagi? Atau meletakkan air minum itu di samping tempat tidur ibunya?
Akhirnya, Syarifuddin memutuskan untuk menunggu sampai ibunya terbangun.
Dari menit ke menit, dari jam ke jam sampai waktu malam berlalu. Syarifuddin dengan sabar tetap berdiri di samping ibunya. Akhirnya, ibu Syariffudin bangun setelah matahari fajar bersinar. Ia kaget melihat anaknya sedang berdiri disampingnya.
“Anakku, apakah kamu berdiri semalaman disini nak?”, tanya ibunya.
“Iya bu, Syariffudin berdiri disini sejak ibu meminta diambilkan air minum”, kata Syarifuddin.
Ibunya terharu dengan kepatuhan anaknya. Ia kemudian mendoakan kebaikan anaknya yang berbakti itu. Ketika tumbuh dewasa, Syarifuddin menjadi orang yang sholeh dan berbahagia karena doa ibunya.

(diambil dari buku ‘Islamic Character Building Stories for Kids’)

Sadar

Dia hebat
Baru selangkah aku kesana
Terbayang lampau yang hijau
Jauh aku darimu
Rotasi ini pudar oleh rotasimu

Ketika tenda putih berbaris
Tegak dalam kesaksian suci
Tak sangka dalam fikirku
Ia lakukan rukun ini
Aku jadi malu oleh mataku sendiri

Letih kaki yang terbayang
Seperti renta dalam dakian
Aku saja seperti ini
Duhai engkau yang disana
Terlambat kusadari
Pencapaian luar biasamu ini

Dai Muda Pilihan Antv


Ya Allah, jika memang Dai Muda Pilihan menjadi jalan yang terbaik untukku maka dekatkanlah aku dengannya. Namun jika tidak, maka jauhkanlah dan gantilah dengan yang lebih baik dari pada itu Ya Rabb

Doa ini dijawab oleh Allah dengan lolosnya saya menjadi salah satu dari finalis dai muda pilihan antv. Sebuah kesempatan yang sangat berharga. Sedikit berkorban dengan proses perkuliahan harus saya jalani. 


Bertemu dengan 19 finalis dari seluruh Indonesia memang super sekali. Mereka adalah orang-orang hebat. Bermoral, ilmu agama dan pendidikan yang lebih, rendah hati, cerdas, dan senantiasa mengingat Allah. Saya banyak belajar dari mereka.

Ada 8 daiyah dari 20 finalis. Selain saya, ada Mursyida yang selain indah dalam melantunkan ayat Al quran juga pernah  pertukaran pelajar di Amerika selama setahun. Ada Putri yang pintar bermain kata-kata dan seorang jurnalis tangguh. Tsani yang tidak diragukan lagi ilmu agama dan bahasa arab-inggrisnya. Mega yang masih muda, cerdas, dan cinta dengan kearifan lokalnya. Maya yang rendah hati, baik, bersuara indah, dan ilmu agamanya yang luar biasa. Sherly yang sudah tidak diragukan lagi ketangguhan, kecerdasan, dan kehebatannya. Dan Syifa yang muda, agamis, cerdas, dan cara thausiyahnya yang khas.

Luar biasa. 
Terkadang saya bertanya tentang bahasa arab, hadis, atau ayat alquran. Bertanya dengan yang lebih muda bukan hal yang tabu. Kami semua sama-sama berbagi disini. Pengalaman ini membuat saya memiliki keluarga baru di Majelis Ilmu. 

Barakallah
:)

RDM punya blog!

Assalamualaikum ...
Wow! Alhamdulillah, Rumah Dongeng Mentari udah punya blog. Tengok-tengok Yuk ke www.rumahdongengmentari.blogspot.com
untuk pecinta anak, sayang anak, suka dongeng, mau jd volunteer.. Siapapun :)

salam anak! :)
wassalamualaikum

Di Negara Dunia Ketiga

Assalamualaikum semuanya :)


Melihat beberapa film dokumenter dan membaca dunia, membuat saya prihatin dengan keadaan ini. Ketika orang-orang bermodal menciptakan sebuah perusahaan besar yang memproduksi barang-barang mahal, tapi tanpa memperhatikan nasib karyawan dan hanya menjadikan mereka seperti sapi perahan yang tak akan pernah bisa minum susu perahannya sendiri. Menciptakan sebuah praktek kapitalisme yang menjadi pembunuh berdarah dingin bagi negara-negara dunia ketiga.

Pabrik-pabrik besar didirikan di negara-negara berkembang untuk memproduksi produk mahal yang dijual di negara maju lalu muncul di televisi-televisi meneror setiap rumah keluarga negara berkembang dan menjadikan sebuah tekanan kesenjangan. Pabrik-pabrik itu banyak mempekerjakan karyawan dengan gaji murah karena karyawan yang sama sekali tidak memiliki kekuatan tawar harga karyawan. Mereka hanya punya pilihan, kerja lalu dapat uang atau tidak kerja sama sekali dan tidak akan punya uang. Sebuah keadaan yang terkadang sengaja dibuat pemerintahnya sendiri.
Juga tanpa menghiraukan asuransi karyawan maupun keselamatan kerja atau bahkan jam kerja yang melebihi 12 jam, mengharuskan para wanita muda itu berdiri tanpa boleh ke kamar kecil sedikitpun.

Lalu menjadi percetakaan uang bagi para pemilik modal yang tertawa diatas derita karyawan tanpa pilihan itu.

Hanya diamkah kita melihat ini?

'Lebah dan Hutannya'

Lebah ini sedang kehabisan madunya
Tak seperti biasa saat matahari bersinar pada ufuknya
Terlalu lemah untuk melawan ketetapanNya
Atau sekedar menghentikan air dari indera penglihatannya
Kebiasaan berkerumun seperti lenyap seketika
Apa ini cerminnya?

Dia butuh perhatian kelompoknya. Itu akan membuatnya lebih baik kawan
Merasa ada yang memperhatikan seperti memberikan suntikan madu baginya
Tapi kamu tidak boleh terus terusan menunggu lebah ku
Stimulus diri menjadi sebuah asa baru
Karena Kuyakin kau mampu

September 2011

23 September 2011

Assalamualaikum, Salam Indonesia!

Baru semalam aku denger teman sekamar menyanyikan lagu selamat ulang tahun saat jam yang tanpa kusadari menunjukkan pukul 00.06 dan aku masih terjaga di depan laptop dalam tugas mata kuliah.

Baru tadi pagi aku menerima puluhan sms yang secara khusus mendoakan ku di usiaku yang ke 19. Subhanallah. Satu per satu mereka yang aku sayang mengerti akan hari yang sangat penting bagiku. Hari dimana Mama berjuang antara hidup dan mati melahirkanku. Dan untuk pertama kalinya aku menghirup nafas dunia. Satu per satu pesan singkat berjejal memasuki ruang HP tuaku. Berawal dari ucapan Enyak dan Tika lewat BB teman. Deti, Kak Pipin, Nabila, Sari, Tante Nina, Icha Ndut, Citra, seseorang, Dhilla dul dul, Fajar, Astrid, Ira, seseorang, Tika, Dhilla psikologi, Ipul.

Pagi hari, papaku menelfon. Mengucapkan selamat hari kelahiranku. Terimakasih Pah untuk semua yang Papa beri 19 tahun ini.
Tidak ada yang berbeda. Aku beraktivitas seperti biasa di kampus. Sesekali beberapa teman yang mungkin sudah membuka akun FB nya mengucapkan kata selamat itu.
Statistik Komunikasi 2 berlangsung saat HP di kantong kanan surjanku bergetar. Ini nomor HP kakakku, mba ayu.


Aku: Apa Mba Ayu? Aku lagi kelas ni..
Mba Ayu: Bisa keluar bentarr ga, penting nii..
*sekilas bayangan berlebihan berkelebat membayangkan yang seperti di tv-tv. Ah korban media! Aku pun keluar kelas. Terdengar di ujung saluran
Selamat ulang tahun kami ucapkan, selamat panjang umur kita kan doakan, selamat sejahtera sehat sentosa, selamat panjang umur dan bahagia!
Suara melengking khas anak-anak yang tak asing kudengar disana. Iya! Itu pasukan RDM! Pasukan yang memiliki semangat maju yang tinggi. Ah, aku terharu. Satu per satu mereka mengucapkan kata selamat itu di ujung telfon. Hafal aku dengan suara kalian. Dan aku kangen. Pasukan RDM, kalian keren!! Juga kakakku, mba arum mengucapkannya. Tante ku juga, mungkin dia sedang disana. Terimakasih 

Keluarga di Kafha sedang punya hajat hari itu. Gilaa! Habis aku!, begitu awalnya aku pikir. Berusaha menghindar untuk menjadi korban perayaan hari ulang tahun yang mengerikan khas Kafha. Ah, kepedean kau Rona! Haha. Tapi tidak, Kafha sedang punya hajat. Sempat apa menyiapkan tetek bengek adonan?

Santai saja aku mengikuti acara penyambutan anggota baru malam tadi. Seperti biasa pada aktivitas Kafha sebelumnya yang selalu membuatku enjoy. Aku lupa dengan hari ulang tahunku sejenak. Beberapa teman masih mengucapkan selamat hari ulang tahun di sela itu. Sampai sebuah grup yang dijuluki “Chery Bell” oleh MC akan maju kedepan. Anak-anak Kafha memang terlampau pede. Kali ini giliran Kak Tiwi, Kak Devina, dan Kak Novi yang akan menggila. Apalagi ya? Saking semangatnya aku maju kedepan sambil bersiap tertawa menikmati. Aku masih lupa dengan ulang tahunku. Tapi ada yang aku bingung, kenapa mau tampil kedepan nggak ada musiknya? Kenapa di depan laptop nggak ada orang yang bersiap menyalakan musiknya. Sempat sebel karena cukup lama menunggu penampilan yang sepertinya akan bakal meriah ini. Ini aku masih tidak ingat dengan hari ulang tahunku.

Setelah ketiga anggota girl band ini kedepan panggung..
Kak Tiwi: Kita mau nyanyi lagu, yang bisa dan tau lagunya, nyanyi bareng kita yaa... *kira-kira begitu*
BING! Sinyal itu muncul tapi tak kuat. BING!
Happy birthday Rona, happy birthday Rona, Happy birthday happy birthday happy birthday Rona!
Mereka menyanyikan lagu itu. Aku diminta ke depan. Teman-teman menarikku kedepan. Mentari di wajah ku merona. Aha! Aku ingat hari ini ulang tahunku!
Teman-teman berjalan kedepan sembari itu. Nadia memimpin prosesi peniupan dengan lilin obor dan sate sebagai kue ulang tahun. Unik! Ini Kafha ron. First sate for Kafha!

Doa dan pelukan hangat bergiliran menghampiri jiwaku. Subhanallah. Aku tidak sendiri, keluargaku banyak. Banyak sekali bahkan! Aku tidak sendiri Ma! 
Asik saja kulewati acara Kafha setelah nya. Aku bersyukur, tidak ada telur perayaan itu! Bermain gitar bersama Ayu, Niken, dan Ayum sebagai hiburan malam itu. Menghibur ku pula yang sedang berusia 19 tahun ini. A beautiful voice guys! You rock!  I dont wanna wait it vain!

Acara malam itu hampir selesai. Sherly datang menghampiriku, ia berbicara soal kain putih yang hilang di wanita parlemen. Sherly seperti benar-benar bingung. Katanya Bang Benni marah karena mencari kain putih Kafha yang hilang. Dan Sherly ditanyai soal itu oleh Bang Benni. Sherly terlihat jengkel. Aku berusaha menenangkan dengan menepuk bahunya.
Jengkel juga aku “Kenapa yang ditanya justru Permoni yang saat itu tidak di bagiannya?”

“Kenapa tidak tanya artistik saja?” “Kenapa baru sekarang?” “Kenapa?”
Yang ini aku terpancing. Dan untuk saat ini kalian berhasil kawan.
Sherly mengajakku berbicara soal kain putih ke Bang Benni, awalnya aku tidak mau, tapi kasihan Sherly yang sepertinya sangat frustasi. *Akting yang bagus sher!* Heran tapi, Bang Benni di dekat mobil sepertinya sudah siap sekali menyidang kami. JENG JENG. Tapi aneh, ini bukan Bang Benni banget. Apalagi mempermasalahkan kain putih? JENG JENG sudah mulai tercium nih ada bau busuk telur ayam.
Oke, sampai sinilah keberhasilan kalian. Karena aku antara yakin dan tidak yakin akan dikerjain. Tapi prosentase yakin akan dikerjainnya lebih besar dari pada tidak. Haha, I see you guys! Tapi kuturuti saja. Senyum sempat tersungging. Aku pun kembali ke arah Bang Benni dan Sherly setelah kutanyai beberapa teman artistik tentang kain putih SEMU itu.

Namun bau telur busuk itu semakin tercium dengan lagak teman-teman disekitarku. Mereka mendekat ke arahku. Enyak yang dengan pedenya tersenyum sadis membawa botol aqua besar penuh air. Bodohnya, aku diam saja. BYUR! Kuyup aku oleh airnya. Aku fikir itu saja. Tapi!!
AH, sesuatu yang amat sangat terlalu kuhindari sepertinya mendarat di tubuhku. TELUR! ARGHHHH.

Aku jadi bulan-bulanan perayaanku sendiri. Terimakasih untuk lemparan telur yang amat dahsyat itu! Terutama yang di punggung, karena sampai saat aku menulis ini, sakitnya masih terasa. Haha. Tiba-tiba tepung! ARGHHH lagiii. Terimakasih untuk tepung yang dengan pasrahnya aku terima. Dan untuk Kak Dondik, terimakasih untuk lemparan tepung yang tepat memutihkan wajahku! Bahkan sampai ke tenggorokan, karena posisiku saat itu yang sedang tertawa. *Aku emang jarang pake bedak guys, tapi nggak gitu juga kali!* gyahaha.

Bajuku jadi berat oleh adonan telur, tepung, air, dan apapun lagi itu. Ku coba mendekat ke arah mereka, jahil ingin mengotori bajunya. Sherly sepertinya tepat menjadi sasaran empuk pelukan indahku! Tapi TANG! Botol minuman yang ia bawa dengan indahnya mendarat di bagian mulutku. Membuat goresan indah di gusi. Ahahaha. Unforgetable sher! Tapii gapapa. Aku nggak marah sama sekali. Aku malah tertawaa. Teringat beberapa tahun yang lalu ini juga terjadi padaku, tapi aku berada di posisi sherly saat itu. Dan bedanya aku dengan ember! Bukan tempat minum. Lebih parah bukan!. But you know what?! Aku tidak sampai melukai gusi temanku. Aku baru sadar, dia memakai kawat gigi saat itu! Ahahah, ternyata ada gunanya juga behelnya. *ingat ini Ellyna Aisha Sari? Hahaha

Syukurlah, Ayu berbaik hati meminjamkan kemejanya. Setidaknya aku tidak terlihat seperti orang gila saat naik sepeda pulang nanti. Dengan baju penuh goresan indah adonan. Aku dan Ayu pulang bersama, kami berjalan beriringan dengan sepeda.
Sampai rumah, saatnya untuk bersih diri dan mencuci semua ini. Pintu kamar kubuka, berniat memasukkan kaos kaki ke tempat baju kotor. Dan “Happy birthday to you! happy birthday to you, Happy birthday happy birthday happy birthday to you! “

Nayla, Niken, Resti, Yensus, Ayum, Sherly, Dewi, Nimas, lalu Ayu berkumpul di balik pintu dengan kue lucu yang berhiaskan lilin menyala lalu menyanyikan lagu itu. Subhanallah. Keluargaku memang banyakk. Terimakasih teman seperjuangan!
Tambah special lagi dengan membulatnya mataku melihat sebuah postingan ini http://relaxafterhour.blogspot.com/2011/09/rona-becomes-more-special.html ,terimakasih :)
Hari ini spesial. Dan karena kalian aku terus berjuang! 

Total Pageviews

Tentang Saya

My photo
Yogyakarta, Sleman, Indonesia
Seperti mentari yang merona-rona. Mungkin itu alasan sekaligus harapan orang tua saya memberi nama Rona Mentari. Saya adalah juru dongeng keliling. Storytelling Activist. Dongeng menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan saya. Salam kenal! Mari bersilaturahim juga via instagram di @mentarirona

Tentang Blog Ini

Blog ini adalah catatan tulisan berdasarkan pengalaman, cerita, karya, dan berbagai cerita penulis - Rona Mentari. Kadang juga berisi celotehan kekesalan berbentuk puisi atau sekedar kegundahan tentang sekitar.

Popular Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.

Followers