Rona Mentari

tell a story, reap a wisdom

Anak adalah peniru

Anak adalah peniru yang baik. . .
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki . .
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi . .
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah . .
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri . .
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri . .
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian . .
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah . .
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri . .
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri . .
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai . .
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai . .
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri . .
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan . .
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan . .
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan . .
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan . .
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan . .
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran . .

0 komentar:

Total Pageviews

Tentang Saya

My photo
Yogyakarta, Sleman, Indonesia
Seperti mentari yang merona-rona. Mungkin itu alasan sekaligus harapan orang tua saya memberi nama Rona Mentari. Saya adalah juru dongeng keliling. Storytelling Activist. Dongeng menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan saya. Salam kenal! Mari bersilaturahim juga via instagram di @mentarirona

Tentang Blog Ini

Blog ini adalah catatan tulisan berdasarkan pengalaman, cerita, karya, dan berbagai cerita penulis - Rona Mentari. Kadang juga berisi celotehan kekesalan berbentuk puisi atau sekedar kegundahan tentang sekitar.

Popular Posts

Powered by Blogger.

Followers