Bismillahhirrahmannirrahim..
Salam.. :D
Apakabar sahabat? Semoga
kita terus bisa memanfaatkan waktu ini untuk berbuat dan berkarya yang
manfaatnya baik bukan hanya untuk kita tetapi juga orang-orang disekitar kita..
Amin..
Sebelumnya, saya
mengerti, mungkin beberapa pihak kurang berkenan dengan tulisan saya ini. Atau
bahkan mungkin teman saya sendiri, tapi dari hati saya, tujuan saya menulis ini
bukan untuk melawan atau membenci sahabat yang sudah terlanjur ‘jatuh cinta’ dengan
Lady Gaga. Tapi semata-mata untuk menyuarakan suara hati saya, dan memberi tahu
sahabat lain yang mungkin belum ada gambaran atas masalah ini.
Saya mengangkat ini juga
bukan tanpa alasan. Karena saya menyayangi sahabat semua..
Siapa yang nggak kenal
Lady Gaga? Lagunya terdengar dimana-mana, wajahnya terpampang dimana-mana,
video klipnya diakses ratusan juta kali di salah satu website sosial media,
tiap gerakannya jadi sorotan media, sehingga kita dengan ‘mudah menemuinya’.
Apalagi sekarang, Mbak Gaga berencana mau datang ke Indonesia, tiketnya sudah
banyak terjual, malah dengar-dengar udah habis, poster dan baliho nya
dimana-mana. Antrian tiket luar biasa panjangnya, uang jutaan rupiah digunakan
untuk bisa menonton Mbak Gaga. Apa tidak keren? Memang hebat media massa.
Sekarang makin ramai,
karena POLRI menolak kedatangan Mbak Gaga atas himbauan dari berbagai pihak. Ini
pendapat saya:
1.
Seseorang
berkata, “Nggak perlu lah tolak Lady Gaga..”
Jika ada yang bilang ‘tak
perlu tolak Lady Gaga’, baik, mungkin sahabat sangat menginginkan menonton
konsernya langsung. Tapi, ada media kan yang bisa terus diakses untuk menonton Mbak
Gaga. Tidak seimbang manfaatnya. Karena pasti saat Mbak Gaga datang, semua
media di Indonesia meliput. Otomatis orang-orang akan melihat sosok Lady Gaga dengan
makin mudah di Indonesia.
Kasian anak-anak
Indonesia, sebagai peniru ulung, anak-anak lah yang sering jadi korban media.
Anak adalah orang yang belum tahu tapi memiliki rasa penasaran yang tinggi.
Kalau Mbak Gaga ditiru gimana? Kita tahu kan bagaimana Mbak Gaga berpenampilan
dalam bernyanyi?
2.
Pornografi = merusak
Mungkin ini alasan
normatif yang sering didengar. Mengumbar aurat lah, tidak pantaslah. Memang
iya. Mau tidak mau kita bilang iya, ini adalah salah satu alasan kenapa kita
menolak Lady Gaga. Pakaiannya luar biasa seronok. Video klipnya apalagi. Sudah
jelas, tidak bisa dipungkiri. Jika ada yang bilang “orang-orang yang menganggap dia porno itu yang ngeres, yang gatau
seni! Lagian masyarakat kita udah dewasa, tau mana yang baik mana yang buruk.”
Sahabat, saya paham ada
beberapa pihak yang bisa menerima pakaian atau gaya seperti itu murni sebuah
seni. Tapi maaf, itu hanya beberapa orang, sangat terbatas sekali. Kalau memang
beberapa pihak bilang itu seni, silahkan dikonsumsi oleh beberapa pihak itu
saja. Jangan kemudian men-generalisasikannya. Dan kalau memang ada yang
menganggap masyarakat kita itu udah dewasa, tau mana yang baik dan mana yang
buruk, sehingga semua masukan silahkan saja masuk. Lalu bagaimana dengan
tingkat pengakses pornografi di internet yang Indonesia menempati ranking
pertama di dunia?
3.
Lady Gaga memuja setan?
Lady Gaga sudah mengatakan secara terbuka
bahwa dia pemuja setan Lucifer. Ada
yang bilang “yaudah sih, emang dengan
kita lihat konser dia trus kita jadi ikut jadi pemuja setan?”
Sahabat, sepanjang yang
saya ketahui, aktivitas pemujaan setan-anti Tuhan itu secara tak sadar
mempengaruhi kita. Karena berulang-ulang, sehingga mempengaruhi alam bawah
sadar kita, sekali lagi, secara tak sadar. Mbak Gaga menistakan agama, lewat
video klip “Judas”, ia terang-terangan menistakan Kristen-Katolik.
4.
Negara lain juga menolak Mbak Gaga
Sahabat, Cina, negara komunis ini bukan saja menolak konsernya, bahkan seluruh lagu
Lady Gaga dilarang diputar dan beredar di sana.
Asosiasi gereja-gereja Kristen dan Katolik
di Korea Selatan yang dikenal dengan nama The Korean Association of
Church Communication berdemonstrasi besar-besaran menolak konser
Lady Gaga, untuk mencegah merebaknya homoseksualitas dan pornografi dikalangan
kaum muda akibat pengaruh buruk yang ditularkan oleh Mbak Gaga.
“Konser
tersebut menimbulkan keprihatinan yang mendalam karena dinilai telah
menyebarluaskan kebejatan moral dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat,” kata Kang Ju-Hyun yang juga ketua kelompok Alliance for Sound Culture In Sexuality.
Washington Post, yang terbit Minggu (22/4/2012),
menjelaskan bahwa umat Kristen di Seoul berdoa di gereja memohon kepada Tuhan
agar konser Lady Gaga yang digelar di Olympic Stadium dibatalkan.
5.
“Kalo
Lady Gaga gajadi tampil, mau ditaruh dimana wajah Indonesia?”
Sahabat, tenanglah, jika
kita dianggap tidak aman, itu karena mereka tidak tahu. Memang saat ini Indonesia
sedang mengalami lonjakan konser penyanyi luar negeri. Tapi kita tahu sendiri konser-konser
sebelum ini juga tidak bermasalah kan.
Sahabat, Cat Steven juga pernah ditolak masuk Amerika. Yusuf Qardhawi, ulama moderat Arab juga pernah ditolak masuk Prancis. Ini adalah sebuah sikap. Kita ya harus bersikap,
ga cuma ikut-ikutan aja. Nggak cuma cari aman aja. Ketegasan, sebuah karakter.
Sahabat, kita berani
bayar konser mahal. Okelah tidak ada yang salah dengan itu. Tapi tak adil
rasanya kalo kesenian budaya lokal kita miskin penonton. Padahal jelas itu
membawa keuntungan ekonomi untuk orang-orang Indonesia. Padahal dengan kesenian
dari budaya kita yang arif dan baik itu kita menjadi negara yang punya
identitas. Kalo kita terus terusan membangga banggakan budaya mereka. Kapan
kita membanggakan budaya kita? Lama-lama kita bisa TIDAK menjadi tuan rumah di
negeri kita sendiri.
6.
“Contoh
kemampuannya lah..”
Sahabat, masih banyak
yang bisa dicontoh dari orang-orang di negeri kita untuk hal kesenian.
Musisi-musisi kita hebat. Lebih banyak akibat negatifnya dari pada positif. Tidak
pas rasanya kalau alasan mencontoh kemampuannya jadi alasan.
7.
Kenapa baru sekarang? Kan nggak cuma Gaga? Beyonce
gimana?
Memang, tidak Cuma Lady
Gaga. Semalam saya mendengar sebuah siaran radio yang membahas tentang ini.
Lalu ada pembicara yang terus-menerus mengatakan, “kenapa baru sekarang? Kenapa Beyonce enggak? Beyonce kan juga seronok?”
Iya, memang Beyonce juga
berpakaian minim. Dan banyak juga yang seperti itu di Indonesia. Tapi Mbak Gaga
yang menguasai media, apalagi yang lagi naik daun sekali sekarang adalah Mbak
Gaga ini. Mbak Gaga jauh lebih terkenal, followersnya di twitter menjadi bukti.
Ini sebuah momen.
Kenapa baru sekarang? Kalau tidak sekarang, lalu
kapan lagi...?
Semoga bermanfaat.. :)
Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah
Salam
7 komentar:
like this,,,,,
tolak leddi gaga,,,
Allahu Akbar...
I am Very Agree...
Tolak Lady Gaga ""
Tolak, Tolak dan Tolak..
Allahu Akbar
Setuju ...
aq cuman setuju point ke.5
Very like this, ijin share
setuju Ron..:)
ada argumen dari berbagai sisi,
>>intinya Indonesia harus punya sikap, tidak melulu membiarkan budaya luar masuk ke Indonesia (efek globalisasi sih), tapi harus ada kesempatan yang sama juga untuk budaya Indonesia sendiri, budaya lokal..:)
tulisan tulisan rona memang mantab.
yoi lah tolaknya juga jangan cuma lady gaga, karena gak cuma dia yang membawa misi misi ngaco ke Indonesia. Orang jelas Indonesia di incerin oleh banyak negara lain, ya makanya kita mesti kuat jaga nih negara.. wkwkwk
Post a Comment