Tahukah Kau
Label: puisi hati
Ngenalin Trimbil di Sydney
Label: great experience , kisah - cerita - dongeng , my performance , travelling
Apakah Kartini Jatuh Cinta?
Label: in my opinion , kisah - cerita - dongeng , travelling
Dongeng Dari Timur
Label: great experience , my performance
Berangkat Sendiri
Mendongeng di Sydney (bag 3)
Label: great experience , travelling
Pak..
Pak, dulu saya ingin kuliah di Paramadina karena
pendirinya adalah Cak Nur. Ditambah karena Paramadina adalah kampusnya
Zaskiya Adya Mecca *wkwk*. Bukan karena bapak. Tapi semakin kesini saya
juga bangga mengenalkan diri sebagai alumni kampus yang pernah bapak
pimpin.
Saat dimana sangat mungkin ketemu bapak di lorong-lorong
kampus dan ngobrol barang sebentar. Saya bangga, pernah jadi bagian dari
program beasiswa yang dicetus saat bapak memimpin kampus ini. Membuka
kesempatan orang-orang seperti saya
berkuliah di ibu kota. Lalu bisa belajar banyak dari daerah yang
perputaran uangnya 70% dari seluruh perputaran uang di Indonesia. Iya,
ibu kota punya kita semua.
Pak Anies, semoga bapak bisa selalu menepati janji, apapun janji itu. Entah bapak terpilih atau tidak. Seperti saat bapak menepati janji untuk menjadi saksi nikah pada seorang alumni pengajar muda. Padahal bapak saat itu dapat undangan untuk speech di Eropa. Saya lupa dimana, tapi yang pasti ini acara bergengsi. Tapi bapak menolak. Kenapa? Karena bapak sudah janji sama pengajar muda itu.
Pak Anies, semoga bapak bisa selalu memudahkan dan menolong orang. Entah bapak terpilih atau tidak. Seperti saat bapak rela meminjamkan kartu kredit bapak ke teman-teman UKM Tari Tradisional Universitas Paramadina yang—karena force majeure– harus membeli tiket ke Macau saat itu juga, agar bisa sampai disana tepat waktu. Sederhana ya? Cuma minjemin doang. Tapi coba bayangin gentingnya suasana saat itu dengan 20 orang yang harus tiba segera di Macau untuk misi budaya, tentu nggak sedikit uang yang dibutuhin. Tapi bapak, memutuskan untuk segera bantu, saat salah satu diantara tim menelfon bapak. Iya, hanya dengan telfon.
Pak Anies, semoga bapak tetap selalu jadi Ayah yang baik untuk anak-anak bapak dan kami semua. Entah bapak terpilih atau tidak. Seperti saat saya tidak sengaja bertemu bapak di sebuah toko penyewaan DVD di Jogja. Saat itu bapak menemani si sulung. Bapak ikut turun mengantarkan dan menemani. Tidak hanya di dalam mobil. Saya menyapa bapak dengan penuh keheranan karena tidak menyangka akan bertemu di tempat seperti ini. Dan bapak seperti biasa menyambut sapaan saya dengan menyenangkan.
Pak Anies, apapun hasilnya nanti, tetaplah menjadi Pak Anies yang kita kenal. Tetap menjadi penggerak kebaikan. Tetap jadi inspirator anak muda. Tetap menjadi Pak Anies kita!
Label: in my opinion , kisah - cerita - dongeng
Lagu Anak Goyang Mujaer?
Belum lama saya datang ke acara tahunan yang diadakan sebuah organisasi
profesi. Acara tahunan ini selalu didatangi anggota organisasi dan
keluarganya. Otomatis banyak anak-anak di acara ini. Panitia sengaja
menyiapkan banyak hadiah untuk anak-anak yang hadir dalam sebuah kuis.
Seperti biasanya, anak-anak yang mau dapet hadiah, diminta maju kedepan.
Ada sekitar 15 anak yang maju. Ramai sekali. MC meminta anak-anak
menyanyi lagu Balonku. Yang bisa, dapet hadiah. Anak-anak maju kedepan beramai ramai. Diiringi sorak sorai keluarga. Pemain organ memainkan instrumen Balonku. Beberapa anak mulai menyanyi. Beberapa celingukan. Beberapa senyam senyum menahan malu.
Lalu muncul suara diantara penonton.
"Lagunya ngga ada yang lain?" katanya.
"Udah ngga jaman
lagu Balonku buat anak-anak. Goyang Mujaer aja!", sahut yang lainnya.
Pemain organ yang sudah memainkan instrumen Balonku diminta berhenti
oleh MC.
"Ganti deh lagunya, yang bisa goyang, nanti langsung dapat hadiah!", kata MC.
Pemain organ menghentikan instrumen Balonku dan menggantinya dengan sebuah instrumen dangdut koplo. Katanya sih judulnya Goyang Mujaer. Semua penonton pun bersorak.
Anak-anak jadi semangat karena sorak penonton. Mereka bergoyang-goyang.
Walaupun ada juga yang malu-malu. MC langsung memberi hadiah kepada anak yang
mau bergoyang.
"Nahh tuh kann pada mauu goyangg", ujar salah seorang
penonton.
MC membagikan hadiah kepada si anak yang mau bergoyang goyang dangdut.
Beberapa anak nggak dapet hadiah karena mereka nggak mau bergoyang.
Huuh..
Saya menarik nafas panjang. Udah nggak jaman ya, ada anak nyanyi lagu anak?
Lah, gimana mereka semangat nyanyi lagu anak, kalau yang diputer semua lagu dewasa? Mereka jadi tak punya pilihan lagu anak.
Gimana mau seneng nyanyi lagu anak, kalau kita aja nggak mendukung? Padahal jelas, mereka perlu dukungan kita untuk itu tetap berada di dunianya.
........
Jadi ingat beberapa kejadian yang seringkali saya lihat. Apa itu?
Sebuah pertunjukan dangdut dengan penyanyi berpakaian minim. Dan tebak
siapa penonton yang ada di baris depan? Anak-anak.
Sedih.
Saya nggak nyalahin dangdut. Tapi kalau cara dan penempatannya nggak sesuai, tentu berbahaya. Sedihnya, saat berada di situasi itu, justru kita
seringkali membiarkan.
......
Kembali ke acara tadi, akhirnya saya bertepuk tangan untuk mereka.
Anak-anak yang memilih tidak mendapat hadiah. Tetaplah bernyanyi lagu
anak, sayang
Label: kisah - cerita - dongeng
Dukungan Mendongeng di Sydney
Sempet kebingungan awalnya, duit
yang dibutuhkan nggak sedikit. Jual hengpong jadul saya kalo dilipatgandakan
jadi 50 kali juga nggak bakal cukup. Terus tiba-tiba inget saat usaha cari
dana buat ke NZ dua tahun sebelumnya, sampe ngamen-ngamen segala. Eh tapi pada
akhirnya dapat juga. Allah memang mau liat usaha kita. Yaudah, yakin aja bisa.
Sekarang waktunya usaha.
Akhirnya nggak kerasa sudah sekian waktu berlalu, belum ada progres lagi terkait dana walau sudah prospek kesana kemari. Makin ketar ketir dong. Hingga akhirnya Papa telfon. Ternyata ia baru saja bertemu dengan Pak Dirjen Kebudayaan yang saat itu dijabat Pak Prof. Kacung Marijan, Ph. D secara tidak sengaja pada sebuah acara.
Papa yang teringat anaknya lagi berjuang terseok-seok buat dapet dana untuk bisa mendongeng tentang Indonesia di luar negeri ini, kemudian sempat ngobrol dengan dengan Pak Kacung Marijan.
Bersambung
Label: great experience , kisah - cerita - dongeng , travelling
Mendongeng di Australia!